ARTIKEL REFLEKSI
NAMA : PGP-1-KABUPATEN POLEWALI
MANDAR-SARIFUDDIN-1.1-AKSI NYATA
Latar Belakang :
Berpijak pada filosofi Ki Hajar
Dewantara menghadirkan kata tiga kunci yang perlu diterapkan sebagai seorang
guru yaitu teladan, motivasi dan berdaya atau merdeka. Sengaja kami
menyampaikan ini supaya untuk memotivasi kita jangan sampai kita kendor
semangat cuma persoalan hal-hal sepele misalnya latar belakang kondisi ekonomi
peserta didik.
Banyak dari mereka memiliki masalah
keluarga yang kompleks sehingga mereka tumbuh dengan rasa percaya diri yang
rendah. Kemiskinan, sarana belajar yang minim, dan masih banyak problem-problem
yang dihadapi peserta didik. Namun kita harus selalu optimis dan tulus ikhlas,
kasih sayang sehingga peserta didik kita dapat meraih kesuksesan. Disinilah
kita dibutuhkan untuk menjadi guru yang mau mengajar dengan ketulusan dan
keikhlasan yang bisa menyentuh hati anak peserta didik kita. Jika hati mereka
sudah disentuh maka mereka akan senang hati mengikuti pembelajaran kita di kelas
maupun di luar kelas.
Kita ajak mereka untuk bermimpi, menulis
sebanyak mungkin mimpi mereka kemudian menyimpannya untuk selalu diingat bahwa
segala hambatan akan mereka lalui dengan usaha dan doa.
Pada saat pemerintah meluncurkan program
guru penggerak pada bulan juli lalu, membawa angin besar terhadap dunia
pendidikan kita. Pemerintah berkomitmen untuk memajukan ekosistem pendidikan di
Indonesia yang lebih baik dengan melahirkan agen-agen perubahan yang berpusat
pada murid.
Inilah sebenarnya yang kita inginkan
dari seluruh guru di Indonesia seperti pesan Ki Hajar Dewantara yaitu berpusat
pada murid. Oleh karena itu guru penggerak dituntut untuk dapat menjadi teladan
serta bisa memotivasi untuk menguatkan pemberdayaan anak. Seperti pesan Ki
Hajar Dewantara tumbuh kembang secara holistik yaitu jalan secara cipta, rasa
dan karsa. Tajam pikirannya kemudian halus rasanya. Lalu kuat sehat jasmaninya.
Untuk itu guru penggerak hadir sebagai agen perubahan ekosistem pendidikan.
Guru penggerak ini hadir menjadi teman belajar yang penuh inspiratif dan
menguatkan semangat kepada guru-guru yang lain kata, Iwan Syahril (Dirjen GTK).
Melalui program guru penggerak ini tidak ada lagi kesenjangan pendidikan antara pendidikan di kota atau di desa. Karena program ini bertujuan untuk memajukan pendidikan secara merata melalui agen-agen perubahan.
Deskripsi aksi
nyata :
Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif,mandiri,demokratis, bertanggungjawab.Pendidikan karakter merupakan
pondasi dari sistem pendidikan nasional.Karena itu perlu kiranya tujuan utama
pendidikan ini menjadi renungan bersama, terutama bagi para tenaga pendidik
atau guru dan orang tua. Dalam modul ini akan membahas harapan dan tantangan
pendidikan karakter di masa Milenial, mengapa memilih aksi nyata ini karena
salah satu yang sangat penting untuk kita lakukan pertama kali adalah penanaman
nilai karakter terhadap anak. Dimulai dari pendidikan keluarga yang menjadi
dasar penanaman karakter anak. Kemudian alam perguruan yang bertugas untuk meluruskan
dan melanjutkan pendidikan dengan memberi ilmu pengetahuan. Selanjutnya mereka
terjun ke masyarakat dengan harapan dapat mengaktualisasikan dari apa yang
mereka dapat di alam keluarga dan perguruan. Apa gunanya memiliki kemampuan pengetahuan
yang tinggi tapi jauh dari nilai-nilai luhur pancasila.
Hasil
aksi nyata yang dilakukan :
1.
Siswa
mampu menerapkan Profil Pancasila ; Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, beraklah mulia, kebhinnekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar
kritis, mandiri.
2.
Terciptanya
suasana pembiasaan karakter kepada seluruh warga sekolah
3.
Sekolah
menjadi nyaman dan bahagia
Kita selalu optimis apa yang telah kita
rencanakan, dasarnya adalah usaha untuk meraih kesuksesan, kegagalan kita
minimalisirkan bahkan target kita adalah 0 % kegagalan. Untuk mencapai kesana
perlu kerja sama yang baik dari seluruh warga sekolah dan orang tua serta
pemerintah.
Rencana
Perbaikan untuk rencana ke depan :
1.
Menganalisa kembali program-program yang
telah dilaksanakan, apakah memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan
karakter anak atau tidak.
2.
Mengadakan pertemuan rutin untuk
membahas hal-hal yang telah direncanakan
3.
Mengadakan studi banding ke sekolah lain
yang sudah berhasil menanamkan karakter
peserta didiknya
4.
Menerima segala kritikan yang membangun
#Salam bahagia
#Merdeka belajar
#Mari bersatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar