Halaman

Selasa, 04 Mei 2021

3.3.a.4.2 EKSPLORAS KONSEP-FORUM DISKUSI KASUS 1

 

3.3.a.4.2. Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi Kasus 1

Pada awal tahun 2020, sebuah sekolah di Jogjakarta melakukan kegiatan pramuka yang berakhir tragis. Tercatat lima korban meninggal karena tenggelam saat mengikuti kegiatan susur sungai. 

Bagaimanakah pendapat Anda tentang kasus tersebut jika dikaitkan dengan manajemen risiko? 

Jawaban :

Tidak dapat dipungkiri bahwa resiko selalu ada dalam semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam pengelolaan sekolah contoh kegiatan pramuka yang berakhir tragis, tercatat lima korban meninggal karena tenggelam saat mengikuti kegiatan susur sungai. Para siswa yang semestinya mendapatkan ilmu, pengetahuan, dan keterampilan dalam pramuka malah mengalami nasib nahas. Momen ceria dan riang gembira bagi para siswa seketika berubah jadi bencana yang begitu menyedihkan. Jelas, diperlukan pemahaman dan pelaksanaan manajemen risiko yang memadai dari semua pihak terkait agar kejadian serupa tidak terulang. Risiko dipahami sebagai akibat buruk dari sebuah kejadian atau rencana. Karena sifat risiko yang tidak pasti, resiko berkecenderungan mengakibatkan kerugian. Resiko tentu tidak bisa diatur-atur karena di luar kemampuan manusia, namun meminimalkan konteks, dampak, dan skala resiko, tetap bisa dilakukan. Dalam kasus susur sungai itu, upaya untuk menjangka risiko itu tidak tampak. Padahal salah satu unsur dari ketidakpastian itu adalah alam. Alam sering kali tidak memberi tanda-tanda yang cukup mampu ditangkap indera manusia tentang bencana yang akan terjadi. Namun, manusia diberi peluang untuk belajar dari peristiwa yang telah terjadi sebelumnya dengan mewujudkannya dalam bentuk manajemen resiko. Dengan manajemen risiko, potensi kerugian materiil dan nonmateriil setidaknya bisa dikurangi. Secara umum manajemen resiko dipahami sebagai upaya menghindari risiko. Upaya ini ditempuh dalam rangkaian kegiatan yang dimulai dari perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan sekolah dengan mempertimbangkan berbagai kejadian atau situasi buruk yang mungkin terjadi sesuai tipikal kegiatan, lokasi, dan waktu.
Dengan pilihan kegiatan di luar sekolah yang melibatkan banyak siswa, resiko membesar dengan kemungkinan kecelakaan dan kemungkinan lain. Tiadanya perencanaan kegiatan yang dimatangkan, manajemen risiko menjadikan kegiatan tersebut sepenuhnya mengandalkan nasib baik. Pada akhirnya perubahan-perubahan yang dilakukan sekolah akan menimbulkan suatu risiko, namun tidak melakukan perubahan pun merupakan sebuah risiko oleh karena itu setiap sekolah harus mengidentifikasi risiko dan merencanakan pengelolaannya. Apabila semua sekolah dapat menerapkan manajemen risiko maka setiap kerugian akan dapat diminimalisir.

2. Dengan pengetahuan yang Anda dapat dari tahapan Eksplorasi Konsep – Mandiri, bagaimana Anda akan mengatur ulang pelaksanaan program di sekolah dalam kasus di atas? Jelaskan tahap demi tahap yang akan Anda lakukan. 

 

  

Jawaban :

Ada tahapan manajemen yang akan dilakukan adalah :

1.      Mengidentifikasi jenis resiko

Proses ini dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan risiko – risiko apa saja yang dihadapi suatu sekolah. Beragam jenis risiko yang dihadapi suatu sekolah mulai dari risiko strategis, keuangan, operasional, pemenuhan, dan resiko lainnya.

Terdapat beberapa cara dalam proses mengidentifikasi risiko, misalnya dengan cara menelusuri sumber resiko hingga terjadinya peristiwa yang tidak di inginkan. Misalnya  terjadi kecelakaan, kecelakaan merupakan peristiwa yang merugikan. Identifikasi dapat dilakukan dengan melihat sumber dari resiko hingga sampai terjadinya peristiwa yang merugikan.

2.      Pengukuran resiko

Tahap selanjutnya adalah mengukur tingkat risiko dan mengevaluasi risiko tersebut. Tujuannya adalah untuk memahami karakteristik resiko dengan lebih baik. Bila kita memperoleh pemahaman yang lebih baik, maka risiko akan lebih mudah dikendalikan.

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mengukur suatu risiko bergantung dari jenis resiko tersebut. Misalnya kita memperkirakan probabilitas (kemungkinan) risiko atau suatu kejadian yang jelek.  Dengan probabilitas tersebut, kita berusaha mengukur risiko tersebut. Contoh adalah kebakaran dengan tingkat probabilitas misalnya, 0,6. Karena probabilitas yang tinggi, maka resiko kebakaran perlu diberi perhatian lebih. Dari  contoh tersebut menunjukkan dengan menggunakan probabilitas kita dapat melakukan perioritas resiko, sehingga dengan demikian kita dapat memfokuskan diri pada resiko yang mempunyai kemungkinan yang lebih besar terjadi.

3.      Melakukan strategi dalam pengendalian resiko

Pengendalian resiko, pengendalian dimaksudkan untuk mencegah atau menurunkan probabilitas terjadin yang tidak diinginkan. Misalnya, untuk mencegah terjadinya kebakaran, kita memasang alarm asam di bangunan. Alarm tersebut merupakan salah satu cara untuk mengendalikan risiko kebakaran.

4.      Melakukan evaluasi terus-menerus atau secara berkala, maju dan berkelanjutan

Mengukur tingkat resiko yang ditimbulkan sehingga dengan adanya evaluasi kita maka kemungkinan kecil resiko yang ditimbulkan akan semakin kecil.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

3.3.a.4.2 EKSPLORAS KONSEP-FORUM DISKUSI KASUS 1

  3.3.a.4.2. Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi Kasus 1 Pada awal tahun 2020, sebuah sekolah di Jogjakarta melakukan kegiatan pramuka yang ...